How Can We Help?

Metode FIFO, LIFO dan Average

You are here:
← All Topics

Persediaan merupakan semua barang yang dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk dijual kembali atau dikonsumsi dalam operasi normal perusahaan. Terdapat dua sistem pencatatan akuntansi persediaan yaitu sistem perpetual dan sistem periodik (fisik). Penentuan kedua sistem pencatatan tersebut tergantung pada kebijakan yang diambil oleh perusahaan.

Pada saat melakukan pencatatan persediaan, Anda juga harus memperhatikan metode penentuan kos persediaan yang digunakan. Dalam praktiknya, banyak perusahaan yang membuat asumsi tentang mekanisme cost persediaan masuk ke dalam dan keluar perusahaan. Asumsi aliran costpersediaan tentunya harus sesuai dengan standar dan Prinsip Akuntansi yang Berterima Umum (PABU). Berikut metode cost atau biaya persediaan dan perbedaannya yang penting untuk Anda ketahui.

1. Metode First In First Out (FIFO)

Seperti namanya first in first out yang artinya masuk pertama keluar pertama, maka pada metode ini unit persediaan yang pertama kali masuk ke gudang perusahaan akan dijual pertama. Metode FIFO ini didasarkan pada asumsi bahwa aliran cost masuk persediaan harus dipertemukan dengan hasil penjualannya. Sebagai akibatnya, biaya per unit persediaan yang masuk terakhir dipakai sebagai dasar penentuan biaya barang yang masih dalam persediaan pada akhir periode (persediaan akhir). Metode FIFO merupakan metode yang paling umum digunakan dalam penilaian persediaan. Hal tersebut tentu saja karena ada kelebihan dan kekurangan yang dipertimbangkan, berikut kelebihan dan kekurangan metode FIFO:

Screen Shot 2018-09-21 at 10.05.43.png

2. Metode Last In First Out (LIFO)

LIFO artinya yang masuk terakhir keluar pertama. Metode ini mengasumsikan unit persediaan yang dibeli pertama akan dikeluarkan di akhir. Artinya, unit yang dijual pertama adalah unit persediaan yang terakhir masuk ke gudang. Metode biaya persediaan LIFO ini didasarkan pada asumsi bahwa aliran keluar biaya persediaan merupakan kebalikan dari kronologi terjadinya biaya. Pada metode ini, harga beli terakhir dibebankan ke operasi dalam periode kenaikan harga (inflasi), sehingga laba yang dihasilkan akan kecil dan pajak yang terutang juga menjadi lebih kecil. Namun, berdasarkan PSAK 14 metode LIFO tidak boleh digunakan lagi. Berikut kelebihan dan kekurangan metode LIFO.

Screen Shot 2018-09-21 at 09.59.20.png

3. Metode Average

Metode average biasa disebut metode rata-rata tertimbang. Metode average membagi antara biaya barang yang tersedia untuk dijual dengan jumlah unit yang tersedia. Sehingga persediaan akhir dan beban pokok penjualan dapat dihitung dengan harga rata-rata. Metode average merupakan titik tengah atau perpaduan dari metode FIFO dan LIFO. Jadi kelebihan dan kekurangan metode ini berada diantara metode LIFO dan FIFO.

4. Metode Default / Basic

Metode default terdapat di persediaan Kasir Pintar. Metode ini menyesuaikan harga terbaru yang ada pada harga beli tersebut tanpa memperhatikan riwayat harga beli sebelum-sebelumnya. Sehingga persediaan akhir dapat dihitung dengan banyaknya stok barang dikali dengan harga belinya saat ini.

Sumber : http://bit.ly/FIFOLIFOAVERAGE


Kesimpulan

Pemilihan metode persediaan berkaitan dengan pergerakan stok barang dan pergerakan harga dasar barang, berikut penjelasannya:

  1. Metode FIFO (First In, First Out)
    • Metode ini mengharuskan bahwa barang pertama yang dibeli atau diproduksi adalah yang pertama dijual (Persediaan lama terjual terlebih dahulu).
    • Harga dasar barang yang terjual diambil dari harga dasar barang yang pertama kali masuk.
    • Metode ini dapat digunakan untuk bisnis yang memiliki barang dengan jangkauan waktu atau barang yang memiliki tanggal kadaluwarsa.

  2. Metode LIFO (Last In, First Out)
    • Metode ini mengharuskan bahwa barang terakhir yang dibeli atau diproduksi adalah yang pertama dijual (Persediaan terbaru terjual terlebih dahulu).
    • Harga dasar barang yang terjual diambil dari harga dasar barang yang terakhir kali masuk.
    • Catatan: Perlu diketahui bahwa kantor pajak tidak memperbolehkan menggunakan metode ini karena dapat menghasilkan laba kotor yang lebih rendah ketika harga dasar naik.

  3. Metode Average (Rata-Rata)
    • Metode ini menghitung harga rata-rata dari seluruh barang yang ada dalam persediaan dan menggunakan harga tersebut untuk menentukan harga barang terjual dan nilai persediaan yang tersisa.
    • Harga dasar barang yang terjual diambil dari rata-rata pergerakan harga dasar.
    • Metode ini dapat memberikan gambaran yang lebih akurat tentang biaya persediaan dari waktu ke waktu.

  4. Metode Default / Basic
    • Menggunakan harga dasar barang yang ditentukan owner dari database barang.
    • Harga dasar barang yang terjual diambil dari harga dasar yang terakhir disimpan di database.
    • Metode ini menyesuaikan harga dasar terbaru tanpa memperhatikan riwayat harga dasar sebelum-sebelumnya.

Contoh

Anda pemilik sebuah toko kelontong yang menjual teh botol dan berikut ini merupakan catatan pembelian barang ke supplier yang telah dilakukan:

  • Pada bulan Februari, Anda membeli barang dari supplier dengan Harga Dasar Rp5000
  • Pada bulan Maret, Anda membeli barang dari supplier dengan Harga Dasar Rp7000

Berikut penentuan harga dasar barang ketika transaksi penjualan dilakukan:

  • Metode FIFO :
    Menjual barang dengan menggunakan Harga Dasar yang pertama kali masuk, yaitu Rp5000
  • Metode LIFO :
    Menjual barang dengan menggunakan Harga Dasar yang terakhir kali masuk, yaitu Rp7000
  • Metode Average :
    Menjual barang dengan menggunakan Harga Dasar rata-rata, yaitu Rp6000
  • Metode Default/Basic :
    Menjual barang dengan menggunakan Harga Dasar yang terakhir disimpan di database, yaitu Rp7000


Video Penjelasan Metode Persediaan

Yuk, cari tau info selengkapnya melalui video berikut ini:




Cara Mengubah Metode Persediaan Toko

Anda dapat mengubah metode persediaan melalui website/back office Kasir Pintar dengan cara berikut :

  1. Silahkan login ke website/back office Kasir Pintar
  2. Pilih menu Pengaturan > Toko pada sidebar


  3. Pastikan Anda berada di dalam tab “Toko Fisik” lalu perhatikan kolom Pengaturan Stok


  4. Klik icon panah di sebelah kolom Pengaturan Stok, lalu pilih metode persediaan yang ingin diterapkan di toko Anda.
    Sebagai contoh, Karis akan mengubah metode FIFO menjadi metode Default


  5. Ketahui dampak dari perubahan metode persediaan yang akan dilakukan. Selanjutnya centang konfirmasi perubahan metode persediaan, lalu klik tombol Lanjutkan


  6. Klik tombol Simpan untuk menyimpan perubahan yang telah dilakukan


  7. Perubahan metode persediaan berhasil dilakukan, secara bersamaan sistem telah melakukan fix data stok barang secara langsung untuk menyesuaikan nilai stok dengan data stok semua barang menggunakan metode persediaan yang telah dipilih

Selamat Mencoba!

Apakah artikel ini cukup membantu?

Table of Contents

Proudly powered by WordPress